Takut Arung Jeram Karena Tak Bisa Berenang? Tenang, Ini Tips Rafting yang Aman

Takut Arung Jeram Karena Tak Bisa Berenang? Tenang, Ini Tips Rafting yang Aman

Arung jeram atau rafting kini jadi tidak benar satu alternatif berwisata tak hanya mengunjungi object wisata pada umumnya.

Namun, tidak seluruh orang berani menjajal wisata ekstrim ini. Kebanyakan orang takut hanyut dikarenakan tidak mampu berenang dan kecemasan lainnya.

“Padahal, arung jeram yang dijalankan cocok bersama dengan prosedur dan ketetapan yang ditetapkan, arung jeram mampu jadi wisata yang sangat menyenangkan,” kata Miki Setya, tidak benar satu pengelola Progo Xventours di Kota Magelang, Kamis (23/4/2015).

Padahal, arung jeram yang dijalankan cocok bersama dengan prosedur dan ketetapan yang ditetapkan, arung jeram mampu jadi wisata yang sangat menyenangkan,” kata Miki Setya, tidak benar satu pengelola Progo Xventours di Kota Magelang, Kamis (23/4/2015).

Menurut Miki, tersedia sebagian perihal yang mesti diperhatikan sebelum wisatawan terjun menyusuri sungai, layaknya mengenal jenis, karakter, dan grade (tingkat jeram) sungai itu sendiri. Miki menyebutkan, di lokasi Magelang tersedia dua sungai yang sering jadi lokasi wisata arung jeram, yakni Sungai Elo dan juga Sungai Progo Atas dan Bawah Rafting Sungai Elo .

“Sungai Progo bagian atas, masuk grade 3 dan Kali Elo grade 2 sehingga masuk kategori safe untuk pemula dan anak-anak divatas delapan tahun, apalagi bagi yang tidak mampu berenang sekalipun,” mengerti Miki.

Sedangkan, sungai Progo bagian bawah juga grade tinggi antara 4 sampai 5, berarti sungai berikut memiliki arus sungai kuat dan memiliki jeram yang tergolong ekstrim. Arung jeram di sungai ini mesti dijalankan oleh orang yang profesional.

Selanjutnya, kata Miki, wisatawan juga mesti perhatikan cuaca dan debit arus sungai. Jika cuaca hujan yang menyebabkan debit air sungai melampaui batas safe maka wisatawan tidak diperkenankan untuk arung jeram. Pun, kala kemarau, debit air sangat kecil sehingga banyak bebatuan yang dimungkinkan membahayakan wisatawan.

“Baik wisatawan maupun pemandu mesti memakai perlengkapan pengaman yang memadai, merasa berasal dari pemanfaatan pelampung, helm, dayung, dan perahu karet yang berkualitas,” papar Miki.

Hal lain yang mesti diperhatikan, tandas Miki, adalah kredibilitas operator dan pemandu arung jeram. Miki menjelaskan, pemandu yang kredibel adalah pemandu yang menguasai tehnik arung jeram dan juga berpengalaman. Termasuk kebolehan berikan pertolongan (rescue).

“Dalam kala dekat wisata arung jeram dapat memiliki sertifikasi, disesuaikan bersama dengan standar yang berlaku, juga bagi para pemandunya,” imbuh Miki.

Manajer Pemasaran Progo Xventours, Isnu Priyanto, mengakui bisnis arung jeram, lebih-lebih di Sungai Progo, sempat lesu pasca-tragedi hilangnya wisatawan arung jeram di Sungai Progo Bawah sebagian bulan lalu. Namun, kala ini wisata arung jeram merasa menggeliat ulang menyusul upaya promosi dan pelayanan yang sempurna kepada para wisatawan.

“Wisatawan udah merasa menyimpan keyakinan kepada kami. Setiap hari, lebih-lebih akhir pekan dan liburan, banyak wisatawan yang booking arung jeram bersama dengan kami,” ujar Isnu. (Ika Fitriana)

Leave a Comment